Abon Ikan Kemasan Awet

TIPS MEMBUAT ABON IKAN KEMASAN DENGAN MESIN MINI RETORT ENAK DAN TAHAN LAMA

Abon merupakan salah satu makanan yang terbuat dari serat daging hewan dan berwarna coklat kehitaman. Makanan ini memiliki cita rasa khas yang manis ini biasanya terbuat dari daging sapi dan ayam.

Namun, kini abon memiliki banyak variasi sendiri. Di antaranya abon bisa juga terbuat dari berbagai macam bahan baku, seperti ikan.

Bentuk dan rasa dari abon ikan ini gak kalah dari abon daging sapi atau ayam. Selain itu, abon ikan juga sehat karena mengandung nutrisi yang bagus untuk tubuh. Namun, mempertahankan kualitas dan daya tahan abon ikan dapat menjadi tantangan, terutama jika ingin mengemasnya dalam kemasan yang dapat bertahan lama tanpa mengorbankan rasa dan nutrisinya. Inilah mengapa mesin retort sterilizer hadir sebagai solusi efektif.

Saat ini bisnis abon kemasan sudah semakin berkembang dan masyarakat membutuhkan makanan yang praktis dalam pembuatan, penyajian dan cara konsumsinya. Maka dari itu INAGI mengeluarkan Produk Mesin Retort sterilizer untuk UMKM saat ini yang memikirkan bagaimana membuat produk abon dengan skala lebih besar namun dengan hasil yang baik dan awet hingga bertahun-tahun.

Dalam artikel ini, kami akan membahas betapa pentingnya mesin retort sterilizer dalam menghasilkan abon ikan kemasan awet yang tetap lezat dan tahan lama.

Baca juga artikel berikut :

Cumi kemasan tahan lama

  1. Pilih bagian daging yang berserat dan tanpa lemak
    Untuk membuat abon, pastikan anda memilih bagian daging yang punya banyak serat dan tanpa lemak. Jika anda akan membuat abon daging sapi, bagian gandik bisa dijadikan pilihan. Sedangkan jika ingin membuat abon ayam, anda bisa menggunakan bagian dada. Pemilihan bagian yang berserat dan tanpa lemak ini supaya daging tidak mudah hancur, bertekstur kering, dan mudah untuk disuwir halus.Abon juga bisa dibuat dari daging ikan. Nah, untuk membuat abon dari daging ikan ini, anda juga harus memilih ikan yang dagingnya tebal dan berserat. Contohnya adalah ikan tongkol atau tuna.
  2. Rebus daging hingga empuk, kemudian disuwir halus
    Didihkan sekitar 1 liter air, kemudian rebus daging yang sudah bersih hingga matang dan empuk. Tiriskan daging. Setelah daging dingin, kemudian, suwir-suwir daging tersebut sampai serat-seratnya tertarik, halus, dan tipis. Supaya lebih mudah, anda bisa menggunakan garpu untuk menyuwir daging.
  3. Masak daging suwir dengan santan dan racikan hingga kering
    Daging yang telah disuwir halus lalu dimasak bersama santan dan bumbu-bumbu. Penggunaan santan di sini wajib hukumnya. Supaya rasa dari abon bisa gurih dan teksturnya lembut. Selama direbus, anda harus mengaduk daging secara terus-menerus dan perlahan supaya daging tidak gosong dan matang merata. Rebus dan aduk terus hingga santan habis dan daging mengering.
  4. Gunakan gula merah sebagai pemanis
    Citarasa yang dimiliki abon adalah gurih-manis. Nah, untuk mendapatkan rasa manis yang pas dan khas, gunakanlah gula merah sebagai pemanis. Masukkan gula merah tepat setelah daging suwir. Aduk-aduk perlahan supaya tidak ada gula merah yang menggumpal.
  5. Gunakan api kecil supaya tidak gosong
    Abon yang baik dan nikmat itu memiliki tekstur yang kering. Oleh karena itu, proses memasak dan mengaduk-aduk daging hingga kering dan menjadi abon merupakan tahap yang penting. Supaya daging bisa benar-benar kering dengan baik, gunakanlah api yang kecil saja selama proses perebusan bersama santan. Api kecil akan memberikan panas yang konstan sehingga daging bisa jadi abon yang kering merata dan tidak ada yang gosong.
  6. Simpan dalam wadah kedap udara
    Jangan buru-buru menyimpan abon kalau sudah matang. Abon yang sudah kering ini perlu untuk dibiarkan dulu di suhu ruang supaya panasnya menguap. Kalau langsung disimpan dalam wadah tertutup saat masih panas, abon tidak akan renyah dan baru 2 hari, pasti sudah basi.
  7. Sterilkan menggunakan mesin mini retort
    Sterilkan Abon ikan yang sudah disimpan didalam wadah tertutup ke dalam mesin mini retort dengan susunan yang tepat. Pastikan produk ditempatkan dengan rapi dan sesuai dengan kapasitas mesin. Dengan Teknik retort memungkinkan penggunaan bahan-bahan segar dalam pengolahan abon ikan tersebut lebih sehat dan lebih bergizi dibandingkan dengan makanan siap saji konvensional yang menggunakan bahan-bahan pengawet. Hal ini tentu saja menambah pilihan bagi konsumen yang lebih memperhatikan kesehatan dan nutrisi dalam konsumsi makanan siap saji.
    Mesin Mini Retort Sterilizer adalah mesin dengan teknologi tinggi untuk mengawetkan makanan dalam jangka waktu yang lama. Mesin Mini Retort Sterilizer atau dikenal mesin autoclave merupakan bentuk mini dari mesin mesin retort yang jauh lebih besar kapasitasnya sehingga cocok bagi usaha skala UMKM.

    INAGI mengeluarkan produk mesin khusus untuk anda yang ingin mengawetkan makanan tanpa harus disimpan kedalam mesin pendingin.

    Daya simpan produk pangan hasil sterilisasi bergantung pada kemampuan kemasan untuk melindungi produk pangan secara sempurna dari pengaruh lingkungan tempat penyimpanan. Jenis kemasan yang digunakan untuk produk sterilisasi dapat berupa logam atau kaleng, botol atau gelas selai, kemasan retort pouch fleksibel, atau nampan (tray) yang bersifat kaku. Penutupan kemasan kaleng dilakukan secara khusus dengan teknik penutupan ganda atau dikenal dengan double seamer. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa tutup tidak mengalami kebocoran yang dapat berakibat kehilangan kondisi vakum dan aseptis.

     

    Untuk konsultasi mesin lebih lanjut bisa melalui INAGI :

Mini Retort Sterilizer

Telp: (0341) 302 5618

Phone/ WA:

+62 815-5549-9975

Email:

inagiofficial@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Main Menu