Produk kaleng tahan lama

Mengapa makanan kaleng bisa tahan lama pakai mesin Retort ?

source: Pinterest

Makanan kaleng merupakan jenis makanan yang sudah menjadi bagian dari kehidupan modern karena makanan yang di dalamnya bisa berisi daging, sup buah, sarden, krim, sup, mie, dan sebagainya merupakan jenis makanan yang selalu dibutuhkan oleh orang yang berencana untuk bepergian jauh atau sekadar cemilan di rumah.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan jenis makanan lainnya yang ada di pasaran atau super market, makanan kaleng bisa membuat siapapun yang berpapasan dengannya bertanya, bagaimana makanan di dalam kaleng ini bisa tahan lama?

Baca juga Artikel berikut:

Memilih Retort Sterilizer

Penemuan makanan kaleng dari Nicola Appert telah melahirkan suatu ilmu yang disebut sebagai teknologi pangan dan teknologi pangan ini selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, tetapi pada dasarnya peran teknologi pangan dalam pengawetan makanan kaleng masih sama.

Bagi yang penasaran dengan proses-proses yang diperlukan untuk membuat makanan kaleng. Berikut merupakan proses pengawetan makanan kaleng di zaman sekarang:

  1. Persiapan bahan baku
    Tahap pertama yang dijalani adalah persiapan bahan baku karena jika tidak ada bahan baku, maka tidak ada yang bisa dikalengkan. Bahan baku yang akan dijadikan sebagai makanan kaleng bisa bermacam-macam karena semua bahan baku yang bernutrisi dan disukai oleh masyarakat bisa dijadikan sebagai makanan kaleng.Contoh bahan baku yang bisa dikalengkan, yakni daging, buah, ikan, dan lain-lain. Bahan baku ini bisa didapatkan dari mana saja, bisa itu dari pabrik, ladang panen, dan sebagainya.
  2. Proses cutting
    Setelah bahan baku telah disiapkan. Berikutnya akan dilakukan proses cutting. Proses cutting ini merupakan proses di mana semua bahan baku akan diproses sehingga hanya meninggalkan bagian yang siap dimakan.Contohnya, bahan baku ikan akan dipotong di bagian dekat kepala, kemudian ditarik isi perutnya, serta dibersihkan sisiknya dengan menggunakan alat gunting seperti gunting besi.

    Contoh lainnya adalah buah, sebelum dikalengkan buah akan dibuang dulu bagian kulit dan bijinya sehingga hanya meninggalkan sisa bagian yang siap dimakan.

    Dikarenakan bahan baku tersebut masih memiliki zat kotor di dalamnya, maka sebelum dikalengkan, bahan baku tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin rotary untuk dilakukan proses pencucian.

  3. Pemasukan bahan baku
    Bahan baku yang telah dikeluarkan dari mesin rotary akan disimpan di dalam keranjang plastik, kemudian akan diisikan ke dalam kaleng. Cara pengisian bahan baku ini memerlukan alat bantu yang disebut dengan pipa air. Pipa air ini bertugas untuk melakukan cuci ulang agar bahan bakunya aman dikonsumsi.
  4. Pemasakan awal
    Ketika sudah dimasukkan ke dalam kaleng. Berikutnya, makanan yang ada di dalam kaleng akan melewati proses pemasakan awal dengan bantuan conveyor kaleng yang sudah terisi dengan makanan ke dalam exhaust box.
    Di exhaust box ini makanan akan dimasak dengan menggunakan uap panas yang datang dari boiler. Proses masaknya bisa berlangsung lebih dari 10 menit dengan suhu di atas 800C. Setelah selesai, makanannya akan ditiriskan.
  5. Penghampaan
    Penghampaan merupakan proses di mana makanan akan ditambahkan medium pengalengan. Contohnya, untuk sarden medium pengalengannya adalah saus cabai atau saus tomat, untuk buah mediumnya adalah sirup, dan seterusnya.
    Pengisian medium ini bisa dilakukan melalui dua cara, tetapi sama-sama dilakukan secara mekanis dengan menggunakan filler. Cara pertama adalah produk akan dipanaskan, kemudian akan diisikan ke dalam kaleng dalam keadaan panas dan ditutup dalam keadaan panas.
    Cara kedua adalah menarik oksigen dan gas lain dari dalam kaleng dan kemudian ditutup dengan segera
  6. Penutupan wadah kaleng
    Proses penutupan wadah kaleng akan dilakukan dengan menggunakan mesin double seamar yang tingkat kecepatannya bisa bervariasi tergantung dengan bentuk kalengnya.
    Untuk kaleng kotak, biasanya kecepatannya mencapai 84 kaleng per menit, double seamar untuk kaleng kecil bisa mencapai kecepatan sebesar 375 kaleng per menit, dan double seamer untuk kaleng besar bisa mencapai kecepatan 200 kaleng per menit.Namun, sebelum dilakukan proses penutupan wadah, wadah kalengnya akan diberi kode tanggal kedaluwarsa sehingga konsumen bisa tahu batas waktu konsumsi makanan kaleng tersebut.
  7. Sterilisasi
    Tahap terakhir adalah sterilisasi yang dilakukan dengan menggunakan retort. Tujuan sterilisasi ini adalah membunuh semua mikroba pembusuk dan membuat makanan kaleng menjadi cukup masak sehingga ketika dibuka oleh konsumen, makanannya akan memiliki tekstur, tampilan, dan rasa yang sesuai dengan yang telah diharapkan.
    Sterilisasi ini akan menggunakan suhu antara 115 sampai 117 V dengan tekanan 0,8 atm sehingga dapat mensterilkan kaleng makanan kaleng dengan cepat.Produk pangan yang menggunakan sterilisasi komersial umumnya dapat disimpan selama 6 bulan hingga 2 tahun, bahkan lebih di suhu normal (tanpa kulkas). Mesin Mini Retort Sterilizer atau dikenal mesin autoclave merupakan bentuk mini dari mesin mesin retort yang jauh lebih besar kapasitasnya sehingga cocok bagi usaha skala UMKM.

    INAGI mengeluarkan produk mesin khusus untuk anda yang ingin mengawetkan makanan tanpa harus disimpan kedalam mesin pendingin.

    Untuk konsultasi mesin lebih lanjut bisa melalui INAGI :

https://inagi.co.id/product/mini-retort-sterilizer/

 

Telp: (0341) 302 5618

Phone/ WA:

+62 815-5549-9975

Email:

inagiofficial@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Main Menu